Jumat, 29 April 2011

Fenomena Fujoshi


             
          
Yaoi berfokus pada hubungan homoseksual antara karakter-karakter laki-laki dan pada umumnya eksplisit secara seksual. Sebagian orang Barat menganggap yaoi sama dengan shōnen-ai atau BL (Boys Love), yang berisi tema-tema yang hampir sama; walau demikian, materi shōnen-ai tidak eksplisit secara seksual. Fenomena yaoi telah menyebar ke luar Jepang: contohnya yaitu, munculnya kini apa yang disebut "yaoi Amerika"(wikipedia.org). Maraknya fenomena yaoi telah menyebar bukan hanya di Jepang, Korea, bahkan Indonesia. Banyak forum-forum semacam ini yang berkembang dan dipenuhi oleh para fujoshi.


  1. Apa sich fujoshi?
Saya pribadi adalah seorang fujoshi, jadi apa itu fujoshi??
Fujoshi adalah cewek pecinta, penggemar dan pendukung yaoi. Baik itu manga, anime, doujin, fanfic atau live action. Sedang untuk cowok, pecinta yaoi ini disebut fudanshi.


  1. Kenapa harus yaoi?
Untuk alasan yang satu ini jelas relatif. Tergantung masing-masing orang kenapa mereka menyukai yaoi. Ada yang menganggap yaoi sebagai hiburan, ada pula yang menganggap pemeran cowoknya terlalu ‘cantik’, hingga lebih cocok menjadi uke. Saya pribadi pada awalnya tak begitu suka dengan yaoi. Tapi ketika membaca doujin deathnote LxL entah kenapa saya jadi demen. Hehe
Yang lebih penting adalah banyak cowok cakep bertebaran haha...

  1. Apakah fujoshi itu aneh?
Ada sebagian orang mungkin yang berpendapat bahwa fujoshi itu adalah orang-orang aneh dan menjijikkan. Tapi apakah itu benar? Jelas tidak!!! Sama halnya dengan seseorang penyuka film sadis, apa lantas orang tersebut juga suka membunuh orang di dunia nyata? Tidak kan. Lalu seorang pria penyuka film berbau hentai, Apa lantas dia juga suka melakukan hal yang sama seperti yang dia lihat?? Jadi bukan berarti seorang fujoshi juga orang aneh. Mereka semua normal, hanya saja kadang seseorang langsung mengecap mereka abnormal. Saya tentu masih menyukai cowok normal dan mengharapkan pendamping cowok yang normal seperti kebanyakan orang.

  1. Jijik gak?
Pernah ada yang tanya pada saya,”Emang gak jijik nonton dua cowok begituan?”. Yaoi sendiri tidak melulu masalah ‘sex’. Adapula Soft Yaoi, atau Shonen-ai yang lebih menekankan pada perasaan. Memang ketika melihat adengan Hard Yaoi untuk pertama kali saya sempat merasa aneh. Tapi lama-kelamaan hal ni biasa. Seperti halnya cowok yang akan mengaku mereka lebih suka yuri (lesbian) daripada yaoi, karena memang udah fitrahnya cowok suka cewek seksi.

Jadi menurut pendapat saya, fujoshi itu adalah hal biasa. Tidak ada yang salah jika seorang cewek suka yaoi. So, jangan cuma memandang sesuatu dari satu sisi. Buka mata hati dan pikiran. Setiap orang punya selera masing-masing. Tidak ada yang disebut normal bila tak ada abnormal. Karena sesungguhnya sesuatu itu dianggap normal bila hal itu sudah diterima banyak orang.

3 komentar:

jangan lupa tinggalkan komentar anda...